Tulisan Sikola Macca

Ads 468x60px

Selasa, 01 Januari 2013

Cahaya


Cahaya...
Sekali lagi sinar mu tak dapat menerangi gelap yang satu ini. sinar mu menyakitinya. Gelap kini semakin gelap. Tak ada celah untuk mendapatkan sinar mu. Berharap pelangi akan datang di malam hari namun semuanya sia-sia. Pelangi yang satu ini mulai pudar terhapus oleh waktu. Waktu yang begitu cepat menapaki semua kejadian yang telah ditakdirkan Tuhan. Mengharapnya pun tak akan pernah bisa menyentuhnya. Masa lalu membuat segalanya berubah. Cahaya itu semakin hari semakin redup menerangi jiwa yang mendambanya. Sinarnya begitu indah pada bintang pilihannya. Gelapnya malam bersanding dengan indahnya bintang membuat mu bimbang dan gelisah memilih antara keduanya menyinari atau tidak menyinari sama sekali. Gelap itu semakin hari semakin menghilang. Terkikis oleh pelangi-pelangi yang hadir indah dan mendamaikan jiwa yang mati. Pelangi yang begitu tulus terbiaskan ke bumi namun terabaikan, teracuhkan oleh jiwa-jiwa yang mati namun berusaha bangkit kembali dari kematian.
Cahaya..
Adakah dirimu ingin menerangi kegelapan ?
Adakah pelangi-pelangi yang sedang membuat mu bimbang ?
Semuanya menjadi tanda tanya yang sangat besar mengetahui segala seluk beluk tentang mu wahai yang kusebut dengan cahaya. Semuanya sama bagimu. Tak ada perbedaan antara gelap yang selalu menikmati sinar mu dan bintang yang selalu hadir menemani mu. Akan kah gelap menyerah mengharap sinar darimu cahaya ?. Tak akan bisa. Semuanya begitu hampa, kosong, sepi, dan sunyi tanpa sinar mu. Tetapi, mestikah dirimu menyamakan sinar yang kau berikan kepada gelap dan kepada bintang indah yang selalu menemani mu di malam hari ?. jika semuanya harus seperti itu, biarkan lah gelap berkawan dengan berjuta-juta kehampaan dan kesunyian, sendiri mengharap ada pelangi yang hadir tulus memberikan secercah keindahan. Memang benar gelap sangat mengharapkan cahaya. Memang benar cahaya hadir untuk menyinari seluruh jiwa-jiwa yang hidup karena sinarnya. Namun tak bisa dipungkiri, masih saja awan hitam menyelimuti langit kemudian hujan turun begitu derasnya. Semuanya tertuang menjadi satu. Sudah sepantasnya gelap mencari pelangi yang mampu memberikan sedikit keindahan.
Cahaya..
Gelap tertipu oleh semua sinar yang sempat menyinari relung hati yang haus akan kedamaian. Tak bisa di pungkiri bahwa tak ada keabadian. Melepaskan pelangi yang ada pada genggaman adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan. Waktu tak mungkin menunggu. Waktu tak mungkin kembali walau itu hanya sedetik berlalu. Namun waktu dapat mengubah segalanya. Gelap menjadi terang dan cahaya akan memudar dan redup seiring berjalannya waktu. Semuanya akan hilang terkikis sedikit demi sedikit dan semuanya akan ada jawaban ketika seberapa tahan cahaya mampu menampakkan sinarnya atau mungkin akan redup dan akhirnya mati karena perangainya sendiri. Biarkan saja gelap berkawan dengan pelangi namun ia mampu menghilangkan sedikit demi sedikit kegelapan dan mengubahnya menjadi benda yang baru, indah, dan penuh kesukacitaan, didamba oleh setiap jiwa yang telah lama menunggunya bangkit dari kegelapan yang tak tersentuh sedikitpun. Yah, bangkit dan tidak menggantungkan diri pada cahaya palsu nan menipu. Merintis segala sesuatunya menjadi hal yang baru dan indah kembali memanglah sangat tidak mudah tetapi tidak ada salahnya mencoba dan terus mencoba hingga semuanya berubah menjadi kenyataan yang indah di setiap mata yang memandangnya. Ada Tuhan dibalik semua perjuangan meskipun tak nampak secara nyata tetapi Tuhan tak pernah meninggalkan jiwa-jiwa yang bersabar dan berusaha merubah dirinya sendiri menjadi lebih baik. Ku yakin itu!
Selamat tinggal cahaya.
Kehadiran mu tak pernah ku sesali. Bukalah setiap kegelapan-kegelapan yang melanda jiwa-jiwa mati seperti dahulu kau melakukannya pada gelap yang satu ini. Akan kau temukan kedamaian yang lebih indah dan aku pun akan menemukan kedamaian yang abadi bersama Tuhan disisi-Nya.

                                                                                                      Created By

                                                                                                 Aya Nur Athifa

0 komentar:

Posting Komentar

 

Jadwal & Tempat Mengajar

Kami yang tergabung di Sikola Macca mengajar tiap Hari Minggu pukul 10:00-12:00 Wita di TPA/Masjid Nurul Rahmat BTN Hamzy, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

No Rek : 152-00-1205751-5
A/N : ANDI ZULKIFLI DAIDO


Alamat Sekretariat

Sekertariat sementara Sikola Macca berada di Jl. Politeknik (Pintu Nol Unhas) tepatnya di Gedung MIB (Macazzart Indie Books) samping Cafe Danau

No Rek : 0187-01-012132-53-0
A/N : ANDI ZULKIFLI DAIDO


Contact Person Sikola Macca

- zhoeL 0853 3333 7722
- Imha 0852 9996 0725
- Aya 0896 6505 7774
email => sikolamacca@gmail.com

No Rek : 020 047 0285
A/N : Asmawati Ilyas